sumber:ebsfmunhas

Makassar, EBS FM Unhas — Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menggelar kuliah umum bertema “Berpikir Kepulauan untuk Memajukan Kebudayaan” bersama Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek, Hilmar Farid, Ph.D. Kuliah umum yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas ini berlangsung di Auditorium Prof. A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Senin (7/10).

Kuliah umum ini dibuka dengan sambutan dari Prof. drg. Muhammad Ruslin, M. Kes., Ph.D., Sp. BM (K) selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin. Dalam sambutannya, Ruslin menekankan pentingnya kuliah umum ini bagi pengembangan pemikiran kebudayaan maritim, khususnya di Indonesia Timur.

“Para mahasiswa dapat terinspirasi untuk berkontribusi dalam upaya memajukan kebudayaan lokal, yang pada akhirnya dapat mendorong perkembangan kebudayaan nasional Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya,” harap Ruslin.

Sesi pemaparan materi kuliah umum ini dipandu oleh Filolog dan Direktur Hubungan Alumni Unhas, Dr. Andi Muhammad Akhmar, M. Hum selaku moderator. Materi utama dalam kuliah umum disampaikan oleh Hilmar Farid, Ph.D., yang membahas pentingnya “Reimajinasi Indonesia” sebagai negara arkipelagis yang menempatkan laut sebagai pusat penghubung budaya dan ekonomi antar pulau. Menurut Hilmar, Indonesia perlu lebih fokus pada potensi maritim, terutama di Indonesia Timur, guna mencapai keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Lebih lanjut, Hilmar Farid menekankan pentingnya pendidikan maritim dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dengan perspektif arkipelagis, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami pentingnya laut sebagai penghubung antar pulau, tetapi juga terlibat aktif dalam penelitian, pendidikan, dan tindakan nyata yang mendukung kemajuan kebudayaan maritim Indonesia. Materi kuliah umum ini diharapkan dapat memacu semangat mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam melestarikan budaya dan sumber daya alam yang ada.

Fadiah Nadhilah Irhad